Bismillahi wa sholatu wasallamu 'alaa Rasulillah Muhammadin Shollallahu 'alaihi wasallam wa 'alaa alihi washahbihi ajma'in.
Para
ulama banyak yang mengatakan tentang faedah yang akan kita dapatkan
jika membiasakan setiap malam membaca 2 ayat terakhir pada surah
Al-Baqarah yaitu,
1. Diberi kecukupan untuk keperluan dunianya maupun akhiratnya.
2. Tidak diganggu syetan.
3. Dijauhkan dari segala penyakit.
4. Sebagai pengganti shalat malam.
5. Tentunnya didalam ayat tersebut ada do'a kebaikan yang terus kita baca setiap malam.
3. Dijauhkan dari segala penyakit.
4. Sebagai pengganti shalat malam.
5. Tentunnya didalam ayat tersebut ada do'a kebaikan yang terus kita baca setiap malam.
Adapun ayatnya adalah sebagai berikut:
Allah Ta’ala berfirman,
آَمَنَ
الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ
آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ
بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ
رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285) لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا
إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا
لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ
عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا
رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا
وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى
الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286)
“Rasul telah beriman
kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula
orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan
yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar
dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali.”
Allah tidak membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala
(dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Rabb kami, janganlah
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Rabb kami,
janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri
ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong
kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 285-286)
Didalam hadits Nabi Saw., dari Abu Mas’ud Al-Badri radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
“Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits diatas dapat kita jadikan hujjah atau dalik tentang keutamaan dua ayat terakhir surat Al-Baqarah yang jika kita baca setiap malam.
Para
ulama juga tidak hanya menyebutkan bahwa siapa yang membaca dua ayat
terakhir surat Al-Baqarah, maka Allah akan memberikan kecukupan baginya
untuk urusan dunia dan akhiratnya, tetapi juga kita yang membaca akan
dijauhkan dari kejelekan. Dan ada juga ulama yang mengatakan bahwa
dengan membaca ayat tersebut iman kita akan senantiasa diperbaharui
karena di dalam ayat itu ada sikap pasrah kepada Allah Ta'ala. Serta
dapat dijadikan pengganti zikir dan do'a.
Al-Qadhi
‘Iyadh menyatakan bahwa makna hadits bisa jadi dengan membaca dua ayat
terakhir surat Al-Baqarah akan mencukupkan dari shalat malam. Atau orang
yang membacanya dinilai menggantungkan hatinya pada Al-Qur’an. Atau
bisa pula maknanya terlindungi dari gangguan setan dengan membaca ayat
tersebut. Atau bisa jadi dengan membaca dua ayat tersebut akan
mendapatkan pahala yang besar karena di dalamnya ada pelajaran tentang
keimanan, kepasrahan diri, penghambaan pada Allah dan berisi pula do’a
kebaikan dunia dan akhirat. (Ikmal Al-Mu’allim, 3: 176, dinukil dari Kunuz Riyadhis Sholihin, 13: 83).
Imam
Nawawi sendiri menyatakan bahwa maksud dari memberi kecukupan padanya
–menurut sebagian ulama- adalah ia sudah dicukupkan dari shalat malam.
Maksudnya, itu sudah pengganti shalat malam. Ada juga ulama yang
menyampaikan makna bahwa ia dijauhkan dari gangguan setan atau dijauhkan
dari segala macam penyakit. Semua makna tersebut kata Imam Nawawi bisa
memaknai maksud hadits. Lihat Syarh Shahih Muslim, 6: 83-84.
0 komentar:
Posting Komentar