Kata Hawâriyyûn, terdapat dalam Q.S As-shaf/61 : 14
ياَأَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوا كُوْنُوْا أَنْصَارَ اللهِ كَماَ قَالَ عِيْسىَ ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِيْنَ مَنْ أَنْصَارِي إِلىَاللهِ قَالَ اْلحَوَارِيُّوْنَ نَحْنُ أَنصَارُ اللهِ…
“Wahai
orang-orang beriman, jadilah kalian penolong-penolong agama Allah,
sebagaimana Isa Ibnu Maryam berkata kepada kaum hawâriyyîn, siapa yang
akan menolongku menegakkan agama Allah ? kaum hawâriyyûn berkata :
kamilah penolong-penolong Allah…”.
Oleh karenanya, para ahli tafsir menyebutkan bahwa yang dimaksud hawâriyyûn adalah
para pengikut setia dari orang-orang beriman yang membantu nabi Isa
al-masih dalam da’wahnya menuju agama Allah SWT. (lihat Ibnu Katsîr
4/2842 dan As-Syaukâni dalam Fathul Qadîr 5/273).
Dalam riwayat lain Ibnu Katsîr menyebutkan, ayat di atas bertalian erat dengan 72 orang dari kaum Anshar yang melakukan Bai’atul ‘Aqabah,
dengan sumpah setia akan beribadah hanya kepada Allah SWT, tidak
berbuat syirik dan akan membela Rasulullah SAW. Dengan demikian, Allah
SWT dan rasul-Nya menamakan mereka dengan al-anshar (yakni :
orang-orang yang membela dan menolong Rasulullah dan para shahabatnya
yang melakukan hijrah ke Madinah). (lihat pula Abu Yahya Muhammad bin
Shumâdih at-Tujibi dalam Mukhtashar at-Thabary, hal. 552).
Mengenai keterkaitan antara ahlul ‘Aqabah sebagai cikal bakal kaum Anshar dan Hawariyyunnya al-masih, tercermin dalam nasehat Rasulullah SAW ketika menentukan dua belas naqib sebagai perwakilan masing-masing kaumnya.
إِنَّكُمْ كُفَلاَءُ عَلَى قَوْمِكُمَ كَكَفَالَةِ اْلحَوَارِيِيِّنَ لِعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ، وَ أَنَا كَفِيْلٌ قَوْمِى، قَالُوْا : نَعَمْ…
“Sesungguhnya
kalian merupakan penanggung jawab atas kaum kalian, sebagaimana
tanggungan kaum hawariyyun bagi Isa Ibnu Maryam, dan aku penanggung
jawab terhadap kaumku. Mereka serentak menjawab : benar…” (Muhammad Sulaiman Abdullah al-Asyqar dalam Zubdatut Tafsier min Fathil Qadier, hal. 740).
Keep Smile Kawan |
Syukran Katsiran...
0 komentar:
Posting Komentar