Hari Anak adalah perayaan yang diselenggarakan pada tanggal yang berbeda-beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni dan Hari Anak Universal diperingati setiap tanggal 20 November :) Perayaan ini bertujuan menghormati hak-hak anak - seperti hak mendapat pendidikan yang layak dan kasih sayang - di seluruh dunia.
"Kalau anak-anak merasakan persahabatan dalam kehidupannya, mereka akan belajar bahwa dunia ini tempat tinggal yang menyenangkan." -Dorothy Law
Berbagai negara memperingati Hari Anak Internasional ini dengan berbagai aksi yang didedikasikan dalam berbagai bentuk, untuk dan oleh anak. Hari peringatan ini ditujukan sebagai "Hari Internasional untuk Perlindungan Anak" yang telah dirayakan sejak tahun 1950an.
Kesepakatan 1 Juni sebagai Hari Anak Internasional ini merupakan hasil konvensi International Women Democratic Federation yg diadakan di Moskow (1949). Pada pertemuan tersebut dibicarakan persoalan anak-anak sedunia dalam kelangsungan hidup mereka.
Lalu, dewan memutuskan untuk secara resmi menghormati hak anak, mulai dari hak hidup, pendidikan dan kesehatan. Pada 20 Nov 1959, Majelis Umum mengajukan Deklarasi Hak-hak Anak yang pada akhirnya disahkan pada hari yang sama di tahun 1989. Sehingga, 20 November juga dikenal sebagai Hari Anak Universal. Sementara di Indonesia Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli.
|
Anak-anak bermain ular tangga pada Perayaan Hari Anak di Monas |
Setiap negara merayakan Hari Anak Dengan cara yang berbeda-beda, tergantung tradisi mereka :)
Di Vietnam, perayaan Hari Anak sudah dimulai sejak tanggal 29 Mei. Mereka membagikan 200 bingkisan senilai kira-kira VND 200 juta kepada anak-anak di daerah pedalaman.
Di Kamboja, Hari Anak dirayakan dengan performance-performance dari anak. Mereka lagi menunggu giliran tampil.
Di Jepang, Hari Anak juga disebut sebagai Boy’s Day. Setiap keluarga yang mempunyai anak laki-laki memberikan layangan bentuk ikan (koinobori) pada masing-masing anaknya.
Di Praha, Republik Ceko Hari Anak dirayakan dengan membuat semacam drama. Awalnya, satu keluarga bermeditasi. Habis itu, mereka bikin semacam ‘singgahsana’ dan dihias-hias. Singgahsana ini dijadikan tempat duduk ‘raja’ dan ‘ratu’. Setelah itu, anak –anak masuk ke ruangan meditasi secara berurutan: Harimau (anak berjalan di atas permukaan tidak rata); Singa (secara simbolis dikasih semacam helm); Garuda (dilambangkan dengan memakai mantel); dan naga (memegang lilin – symbol pedang). Anak-anak menyalakan lilin, lalu member hormat kepada ‘raja’dan ‘ratu’. Habis itu, mereka dikasih permen deh :D
Ternyata, perayaan anak di seluruh dunia itu berbeda-beda.
Perayaan ini nggak harus meriah – yang penting, kita mendapat esensi dari peringatan Hari Anak itu dan semakin menghargai anak-anak di sekitar kita :)
Kita juga belajar mensyukuri dengan apa yang kita punya sekarang, and be thankful for that. Banyak anak di negara lain- bahkan, di sekitar kita - yang masih jauh dari beruntung.
“All the children who are held and loved will know how to love others….. Spread these virtues in the world. Nothing more need be done.”- Meng Zi, c. 300 B.C.
Gimana, kamu punya ide lain tentang merayakan Hari Anak dengan caramu sendiri? di indonesia?
Sumber :
http://www.pintrest.com
http://shambhalatimes.org/2011/12/31/childrens-day-celebrations-across-europe/
http://english.peopledaily.com
0 komentar:
Posting Komentar